Ah…, pemikirannya logis, nih. Kalo nggak logis, nggak akan diulas buat maniak oprek motor. Oke deh, intip laher roda. Perhatikan laher roda pada teromol selalu terlindungi oleh seal atau sil. Ini jelas ada maksudnya. Menurut Marzuki, laher itu sensitip dengan kotoran dan air. Sehingga harus dilidungi seal.
“Kalau kena kotoran, friksinya bertambah, putarannya jadi seret. Kalau laher kena air, maka bola-bola besi di laher akan berkarat. Ujungnya sama, laher macet,” celoteh mekanik asli Betawi yang karib disapa Zaki ini. Dengan kata lain, jika seal bearing roda rusak, menyebabkan bearing cepat rusak juga.
Kerusakan bearing roda diawali dari pemakaian. Tentunya berhubungan dengan jalan yang sering dilintasi. Makin kerinting jalanan, dan makin beringas cara melintasi jalan, makin cepat juga bearing roda rusak.
Nah, saat penggantian bearing roda berikutnya, Zaki sangat mewanti, hati-hati memasangnya. Sebab, ini jadi penentu umur bearing roda. “Saat memasang laher baru, harusnya pakai alat khusus pemasang laher. Bukan asal getok. Kalau tidak ada alat, bisa memanfaatkan laher bekas sebagai alas untuk memasukkan laher baru,” tunjuk mekanik yang sudah dikaruniai 2 anak itu.
Satu lagi. Perhatikan juga seal bearing roda. Jika sudah tampak kerusakan, baiknya ganti. Ini untuk memastikan debu dan air tidak menyusup ke bearing. Seal juga rawan rusak saat melepasnya. Jadi, jangan asal congkel, ya Brad!
Terakhir, “Jangan lupa cek as roda dan boshingnya. Bosing dan as roda yang sudah aus, bisa merusak laher dan sealnya. Ganti jika perlu. Toh harganya masih mirip dengan laher roda yang paling mahal Rp 25.000,” tutup Zaki sambil mewanti untuk melumasi laher baru dengan grease khusus leher.
Ingat, Bro…!
Sumber : maniakmotor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar