Disadari atau tidak, motor yang baru keluar dari diler biasanya dibekali sepasang ban dengan pola kembangan sama. Ini bukan soal biar terlihat matching, Brad! Ini menyangkut keselamatan!
Seperti dijelaskan jelas Dodiyanto, dari divisi Marketing New Product Development PT Gajah Tunggal (GT), produsen ban motor IRC dan Zeneos, pola kembangan (groove) yang berbeda antara roda depan dan belakang memb uat gangguan. “Roda depan dan belakang harus dipasangi ban berpola tapak setipe supaya terkendali. Supaya alur cengkramannya sama,” tegas pria asal Sumatera Barat itu.
Maksudnya, saat kadaan genting, grip depan belakang harus seirama memegang aspal. Yang paling terasa, di saat hujan yang pasti aspal basah, distribusi mengalirkan genangan yang diinjak ban juga seimbang, lantaran punya kembang yang sama. Pembangian aliran air-nya rata. Hasilnya motor tetap stabil dan tak mudah goyang-goyang dan terpeleset.
Lebih lanjut, traksi ban depan pun cenderung lebih baik untuk bermanuver. Ini karena alur ban tak melawan gerak kemudi ke kiri atau ke kanan, akibat dorongan lurus dari roda belakang. Tapi ingat, wlaupun pola groove ban depan dan belakang sama, ukuran yang dipakai tetap berbeda.
"Depan selalu menggunakan ukuran lebih kecil dari belakang. Ini karena fungsinya untuk mengarahkan kemudi. Jadi, agar lebih ringan. Sedang belakang berfungsi menyalurkan tenaga,” timpal Dwijono Priatmadi alias DJ, Technical Support PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI), produsen FDR.
So, antara ban depan dan belakang, yang beda hanya ukuran.
Sumber : maniakmotor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar