Pada pemakaian normal, piringan cakram akan tergerus di atas 3 tahun. Ia akan kalah oleh kampas rem. Itu beda dengan motor-motor Eropa yang justru cakramnya yang haus duluan ketimbang kampas. Berhubung di Indonesia, kampasnya yang sering ganti dan disusul baja cakram.
Terkikisnya cakram pun tidak rata alias menyisakan bibir diameter luar dan dalam cakram, sehingga akan berbeda ketinggian permukaannya. Makanya, ketika kampas diganti baru kadang timbul masalah, roda tidak lancar berputar.
Selain tidak lancar berputar, juga getaran muncul lantaran kampas tidak mendekap rata saat direm. “Sebenanya terasa juga dari handel rem yang tidak mulus saat mengerem. Paling terasa juga saat kampas menggunakan yang imitasi, lantaran tidak presisi ukurannya,” ujar Urip Teguh Rahardjo mekanik dari Ethana Performance di jalan Sama Berkah No.7,Tanah Baru Beji Depok.
Mengakalinya ada tiga cara. Cara pertama, ya ganti cakramnya, tapi ini mahal beli cakramnya. Cara kedua, cakaramnya dibawa ke tukang bubut agar bibirnya diratakan dengan permukaan yang lain, ah ini masih repot juga ke tukang bubut.
Yang ketiga? Nah ini yang paling ringan dengan modal gerinda. Nggak ada gerinda, kikir manual juga boleh. Tuh pinggiran kampas bagian dalam dan luar dipapas terlebih dahulu, tiap sisinya dengan bentuk miring kearah dalam kampas. “Dengan begitu ketika dipasang kampas tidak akan beradu dengan bagian yang lebih tinggi, tidak usah banyak-banyak secukupnya saja sembari diukurkan langsung ke piringannya,” tutup Teguh.
Gampang kan, maniakmotor.com gitu loh.
Sumber : maniakmotor.com
Spesialis AC atau Pendingin Mobil “Trimulyo Mobil” melayani panggilan atau dirumah dengan harga murah dan bersahabat. Juga melayani bubut rem cakram mobil Anda secara panggilan
BalasHapus