Kali ini yang memberi tips bengkel Ethana Performance yang memang mengurus masalah aki. “Cara deteksi aki kurang tegangan adalah kinerja beberapa komponen. Misalnya lampu sein kedipannya nggak genit lagi, hehe,” ucap Teguh mekanik Ethana Performance yang markasnya di Beji, Depok, Jawa Barat sambil mengedipkan mata. Wah...
Kedua klakson tidak kencang bunyinya. Bisa sih bunyi lagi bila rpm motor digeber lebih tinggi. Ada lagi yang paling mudah mendeteksi dengan sederhana, yakni starter elektriknya mulai malas menghidupkan motor. Itu tanda-tanda aki kurang setrum, cui.
Aki saat ini yang beredar ada yang kering dan basah. Tegangan normal keduanya mencapai 13-14 Volt. “Bila kurang berarti ada yang tidak tersalur. Disebut kurang ketika tegangan di bawah 12,4 volt, itu sudah termasuk aliran lemah,” jelas Teguh lagi sembari pegang baterai tester atau accu meter yang mendeteksi tegang aki.
Mengembalikan voltase normalnya, ya dicharger ulang pada pengisian setrum aki seperti bengkelnya Teguh. Tapi menghindari itu, maka periksa selalu untuk aki basah air akinya atau asam sulfat aliasaccu zuur selalu di batas normal. Jangan selalu kurang dari garis pada bodi aki yang bertuliskan low.Air aki berguna mendinginkan sel-sel aki. Kolo kurang, ya kepanasan dan membuat selnya rusak. Penambah air akinya yang botolnya tutup biru. Beda dengan tutup merah yang murni asam sulfat yang khusus untuk aki baru.
Yang kedua dan sangat ringan saat sembari periksa air aki, juga mengecek kutub positif dan negatifnya. Itu berlaku buat aki kering dan juga hybrid. Memang sih promosinya kedua aki itu bebas perawatan. Tapi bila kutubnya sudah banyak gram oleh karat dan air, ya nggak nyambung juga setrumnya. Apalagi sudah ditambah pengikat kutubnya yang longgar.
Gram ini mudah dibersihkan dengan kawat dan air panas. Setelah bersih, tinggal dicek kekuatan ikatan pada kutubnya. Dan itu diperiksa selalu agar tidak menganggu komponen kelistrikan lain, jika setrum aki turun naik.
Sumber : maniakmotor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar