Kamis, 24 September 2015

DONGKRAK YAMAHA NEW VIXION LIGHTNING DARI 15 DK JADI 31,5 DK! INI RESEPNYA…!

Brosist pemilik Yamaha New Vixion Lightning tak puas dengan performa bawaan yang hanya 15 dk? Usah galau dan risau, mesin 1PA-nya banyak potensi untuk dikembangkan. “Bisa dibikin secepat kilat! Masa cuma namanya aja lightning tapi larinya enggak hehehe. Ingat rangka dan suspensi Vixion memadai untuk itu,” tantang Swega fromRAT Motorsport di Jln. Juanda 17, Sidoarjo, Jatim.
Engine NVL-nya dimulai dari bottom end yang diperkuat melalui stroke up alias menaikan angka langkah pistonnya dan balancing ulang kru-as. Connecting rod atau batang toraknya pakai milik F1ZR, agar bisa pakai paking sangat tipis. Sehingga laju piston dari TMA ke TMB menjadi 66 mm (standart 58 mm). Lalu, laher kruk-as pun diganti baru untuk memudahkan mekanis mesin  bergasing ke rpm tinggi. 
Blok silinder aslinya silakan dicopot dan disimpan baik-baik. Gantinya adalah blok silinder dilapisi ceramic yang diisi piston forging diameter 66 mm. Piston ini dipilih karena selain ringan dari standar, juga kuat digebuk kompresi. 
Pada kepala silinder beberapa peningkatan performa dilakukan. Mulai dari pembesaran klep menjadi diameter 22 mm untuk masuk dan buang 19 mm. Itu masih diikuti kerja seni penataan ulang desain porting. Bowl area inlet dicukur dengan pisau tunner menjadi 21 mm atau lebih kecil 1 mm dari diameter payung klep. Sedangkan bowl area exhaust 19 mm. 
“Kubah pun dibuka supaya ledakan lebih merata ke permukaan piston. Dengan begitu dorongannya juga kuat. Aplikasi paling mencolok kem yang didial ulang yang angkatannya atau  lift  menjadi 8,6 mm danoverlap 3,5 mm. Per klep pakai Japan Akutagawa. Lumayan, tidak terjadi klep mengambang (valve floating) walau digeber sampai 11,500 rpm,” urai Swega.  
Mesin makin dikorek, kian minta bahan bakar yang besar arusnya. Tidak ada yang ingin mesin kencang, tapi merengek irit, hehe. Karena itu, injektor diganti milik Kawahara Racing. Throtle Body direamer ulang hingga diameter 32 mm sekalian mengganti koin kupu-kupunya. Boks filter memang masih dapat dipasang, cuman filter udara kudu copot. Lantas otak pemicu bahan bakar digunakan Juken 2 keluaran BRT.
Pelepas sisa pembakaran model custom oleh RAT Motorsport dengan diameter dalam pipa 29 mm dan silincer berdiameter 2 inci. “Kampas kopling milik Yamaha Scorpio yang bisa melanjutkan torsinya. Dengan begini di dyno meraih 29dk. Coba peta ulang ECU akhirnya tenaga 31,5dk dengan torsi 27 Nm.  Supaya akselerasi nggak kelewat meledak-ledak final gir cukup 15-40 sekalian mengail topspeed,”tutup Swega.
Bagaimana, penasaran? Atau malah bingung? Konsultasi langsung aja ya, termasuk soal budget.


Sumber : maniakmotor.com

Jumat, 26 Juni 2015

TYB K-IJO UJI DYNO DI POLARIS JAKARTA, TORSI NINJA TU MELONJAK PAKAI KOIL TK RACING

Rajin kali TYB K-Ijo dari Ngajuk, Jatim datang ke Jakarta. Pada Kamis 25 Juni 2015 mereka terlihat sibuk di gedung Polaris, Kebun Jaeruk III, Jakarta Kota. Polaris adalah distributor TK Racing. TK Racing sendiri bekerjasama dengan TB K-Ijo di pertengahan tahun 2015. "Memang kami sedang membidik drag bike untuk media promosi komponen TK Racing. Drag bike saat ini lebih bagus animonya," terang Rudi Setyo dari Polaris yang distributor TK Racing.
TYB K-Ijo memang pernah janji, puasa ini, mereka akan meriset barang-barang TK. “Ternyata barangnya langsung siap, karena TK sendiri sudah melakukan riset lebih dulu. Misalnya koil TK Racing, CDI, pelek, gir dan sebagainya. Untuk pengapian  memang mampu menaikan dk dan torsi. Koil saja nggak kalah dengan milik special engine. Di bebek 130 bisa naik 1.8 dk,” jelas Raditya Haria Yuangga alias Angga, pemilik TYB K-Ijo  dari Kebun Jeruk.
Tidak tanggung-tanggung, pasukan TYB K-Ijo membawa dua motor andalannya, macam mau balap saja. Yakni, Bebek 130 cc 4T TU dan Ninja 155 TU. Keduanya dinaikan ke meja dyno Polaris. Hasilnya memang spek juara. Apalagi yang Ninja TU tuh, Ninja garapan Yudha Senjaya yang telah berkali-kali mencetak di bawah 7 detik.
Menurut Yudha, dia sangat beruntun mengenal Koil TK. Sebab sama dengan karaternya mengorek Ninja. Yudha lebih suka memainkan torsi besar. “Koil TK punya karakter torsi yang bagus di rpm rendah. Jadi tak banyak mengubah setingan dasar yang sudah paten pada Ninja TU,” jelas Yudha yang ikut mengawal Ninja tersebut sampai ke Polaris.
Soal torsi tersebut masih kata Yudha, dia yang terbesar. Seperti hasil dyno Polaris, torsinya mencapai 43.00 Nm/13.000 rpm. Sedangkan dknya 41 pada rpm nyaris sama dengan torsi. Makanya, hitungan reduksi rasio yang digunakannya paling berat di jajaran Ninja TU papan atas drag bike Indonesia.
Selanjutnya TYB K-Ijo akan fokus pada FU 200 bersama komponen TK Racing.

Sumber : maniakmotor.com

KOHAR SUZUKI FU CDI-KNALPOT STANDART, PORTING MODEL PANTAT!

Coba disajikan lagi tips korek Satria FU yang mudah dan aman. Konsepnya memang buat harian. Acuannya dari R.A.T Motorsport Di Jl. By pass Juanda Sidoarjo, Jatim. "Judulnya kohar maka CDI dipakai masih bawaan pabrik. Ini untuk amannya putaran mesin agar awet. Knalpot pakai silincer standar yang sikit dimodif suaranya tidak terlalu berisik,” cerita Swega dari R.A.T yang punya bodi 'gede' itu.
Dengan CDI standart peak power FU harus keluar di bawah 12.000 rpm sebelum limiternya aktif. Cara pertama yang ditempuh tentu mendongkrak kapasitas mesin lewat bore-up. Pilihannya jatuh pada piston ori Yamaha Scorpio berdiameter 70 mm (oversize 0).
"Piston dibubut ulang, sekalian dibikin dome 1,5 mm agar kompresi ketemu 11,5:1 dan cocok minum pertamax," urai Benno. Doi adalah siswa kursus modifikasi dari Bandung, Jabar binaan Swega. Gosipnya Benno diajarin modif mesin sedang gurunya minta diajarin ngerayu mojang Priyangan, hehehe...
Kapasaitasnya sekarang 187 cc. Untuk itu asupan bahan bakar kudu ikut dipermak. Klep aslinya dilengserkan dan diganti klep milik Bajaj Pulsar yang punya diameter 25 mm indan out 22 mm. "Lalu porting in dibentuk model 'pantat' dengan lebar 28 mm dan tinggi 25 mm,” terang Benno sambil tunjuk gambar porting yang memang mirip 'bokong' si bos, hahaaa...
Ditunjang pula dengan noken as yang benjolan in dan out-nya diukir ulang pakai gerinda. Ya ketemunya durasi aman alias 255o dengan buka-tutup 50°/25° dan lift 8, 1mm. Ini pun mudah, karena hanya bagian pantat kem yang digerinda tipis.
Selain itu agar proses transfer daya tersalur sempurna ke roda area kopling ikut dipermak. Kampas kopling pasang milik Suzuki RGR 150 dikawinkan dengan per kopling CLD. Terakhir pakai leher knalpot model C untuk tipe 200 cc. Sedang silincer cukup dilepas sekatnya lantas diganti pipa full ram yang dililit glasswool. Sedang pasokan bahan bakar dilayani PWK 28 mm berlabel KTC dengan komposisi pilot-jet 45 dan main-jet 115.
Hasilnya....... tarikan motor layaknya 2-tak. Akselerasi ke peak limiter sangat cepat di tiap gigi, begitu juga grafik torsi dan tenaga menari bersamaan ke puncak rpm. Benar saja saat si FU naik meja dyno terekam tenaganya 28,6 dk@10.754 rpm dan puncak torsi 19,2 N/ M@10.240 rpm.

Sumber : maniakmotor.com

Rabu, 24 Juni 2015

JOKI CEWEK SI CHIKO GASPOL KEJURNAS BERSAMA PELL'S RACING, NANTANG SABRINA!!

Masih ingat kan dengan lady joki yang asoy ini? Namanya Chiko yang baru lalu nongol di portal ini. Kecantikan dara asal Lumajang, Jatim itu nyatanya langsung bikin termehek-mehek palaku kebut lurus tanah air. Macam Racertees yang dikenal sebagai produsen baju beraoma racing from Solo, Jateng.
Chiko langsung didaulat jadi model produk terbarunya. Salah satunya jersey baru milik tim kenamaan TYB K-Ijo TK Racing asal Nganjuk, Jatim itu. "Alhamdulilah baru dapat support dari TK Racing. Makanya jersey buru-buru kita bikin yang baru lagi,” ungkap Raditya Haria Yuangga owner tim yang gape pilih cewek cakep untuk dijadikan model barang jualannya. Wkwkwkw....  Soal harga jersey baru K-Ijo tadi kata Angga dibandrol 210 rebu. Buruan deh invite pin 277949B7 sebelum kehabisan bro! Itu nggak termasuk bayarannya Chiko, husssst.
Kembali ke Chiko. Dia nyatanya juga menggoda punggawa CST selaku sponsorship kejurnas dragbike. Dia didatangkan ke kejurnas Kenjeran lalu. "Chiko memang sengaja kami udang. Tujuannya supaya ramai saja. Rencananya dia akan tetap kita hadirkan dan dititip di tim Pell Kawahara hingga seri final nanti,” jelas Duan Vendria marketing CST.
Saat itu Chiko ketangkep reporter ngegas Mio 200 milik tim Pell. Di sana dia mampu cetak 8,2 detik, catatan waktu yang lumayan mengingat dia baru pertama pegang Matic 200. Apalagi Mio korekan Pele itu memang powernya agresif, jadi dia masih sedikit kelabakan. "Saya bangga bisa gabung di tim pells Kawahara juga bisa satu tim dengan kak Sabrina. Hehe..," komentar Chiko kala jumpa reporter di Kenjeran lalu.
Dan bukan tidak mungkin dia bakal gaspol di kejurnas region 3 tepatnya di Negara Bali yang kan diputar minggu depan. So kita tunggu penampilannya di seri mendatang!  Jadi lawan Sabrina Sameh nih, ke mana dia?



Sumber : maniakmotor.com

Selasa, 23 Juni 2015

BIKIN JALUR OLI MESIN MIO LEWAT PAKING KARTER, MESIN ADEM

Ini tips sederhana membuatnya, tapi berat bongkar mesinnya. Jadi lebih baik dikerjakan saat mesin sudah dibongkar. Karena tipsnya hanya mengenai jalur oli lewat paking karter Yamaha Mio. “Fungsinya untuk melancarkan sirkulasi pelumasan dari pompa oli,” terang Tablo dari Bill Speed Cinere, Depok.
Sebelumnya lubang pada paking aslinya sudah ada yang diameternya kecil (lihat foto) yang jadi jalur oli dari pompa oli. Lubang ini yang diteruskan lebih memanjang, sekali lagi lihat foto supaya mengertilah. Sebab, buat pematik yang doyan korek-korek hal ini sudah lumbrah.
Tapi bagi yang awam ya harus tahu. Namanya juga awam, om, masih harus banyak belajar. “Biasanya cara ini digunakan untuk matik yang sudah bore-up dan yang ditune. Bukan berarti yang standar dilarang. Mesin lebih adem, karena sirkulasinya lebih banyak,” tambah Tablo yang bengkelnya aktif ikut event drag bike dan sudah tobat main liaran, hehe.
Maksudnya oli nggak hanya keluar dari lubang diameter asli paking, tapi telah menyebar untuk naik melumasi piston. Jadinya mesin adem, nggak perlu beli oli adem khusus matik, hehe. Caranya tinggal mencoak paking seperti di gambar. Gampang kan.


Sumber : maniakmotor.com

CARA GANTI KAMPAS SENTRIFUGAL MATIC

Salah satu yang nggak bikin enak tarikan pada matik yang menggunakan CVT adalah kampas sentrifugalnya. Di matik sih disebut kampas ganda, katanya begitu. Peranti ini menyatu dengan puli belakang dan bekarja sejak di atas 800 rpm.
Dari kampas inilah CVT bergerak lewat perintah putaran mesin sesuai gaya sentrifugalnya untuk mengembang. “Bila kampasnya aus akibat penggunaan, ya reaksi CVT juga berkurang. Biasanya 1000 rpm sudah dapat tenaga enak, kalau kampasnya aus, putaran mesinnya dapatnya lebih tinggi lagi. Kan posisi kampas menjauh dari dinding mangkonya. Standar pabrik sih menggantinya setip 25.000 km,” jelas Bambang Tablo dari Bill Speed di kawasan Cinere Raya, Depok.
Tanda-tanda ausnya kampas ini juga bisa dideteksi dari bunyi tak sedap saat dipakai. Paling utama lagi tarikan juga melemah. Ayo langsung kerja sendiri diri tanpa harus membawa motor ke bengkel. Yang harus disiapkan adalah kampas ganda, tapi jangan beli dulu mari dibongkar untuk memastikan ketebalannya. Kalau masih tebal cukup diberishkan,
Yang disiapkan adalah kunci T8, treker untuk membuka mangkok kampas ganda, kunci sok/ring 19 dan kunci khusus membuka baut 34, kalau ndak ada kunci inggris juga bisa. Langsung buka baut 8 bak CVT menggunakan T’8.
Gunakan kunci 19 untuk membuka di bagian mangkok, pakai treker untuk penahanan mangkok berputar. Jika sudah, tinggal tarik mangkoknya dari dudukannya. Setelah mangkok terlepas, maka tarik bagian kampas lalu tekan  “seleding/rumah kampas” agar posisi sabuk pada puli akan kendur. Tarik rumah kampas agar mudah melepas sabuknya.
Buka baut ukuran 34 menggunakan kunci khusus seperti  yang ada di gambar untuk melepas pegangan puli. Sekarang tinggal melepas kampasnya. Sebelumnya ukur dulu ketebalan kampas bila masih di atas 2 mm, ya masih bisa dipakai, cukup diberishkan. Kampas yang baru tebalnya 4 mm. Kurang dari 2 mm apalagi tinggal 1 mm, harus beli baru. Maka lepas tiga pegas dan tiga spi kampasnya. Spi ini memang ada tang khusus, toh dicungkil pakai obeng pelat juga bisa, tapi hati-hati melejit. Sekarang tinggal pasang kampas baru.



Sumber : maniakmotor.com

SELAH/STERTER TENDANG CVT MATIC MACET, OBATNYA GEMUK

Banyak  yang aneh dan tidak tahu penyebab motor matik ketika di selah alias ditendang sterternya, tungkainya malah keras dan sulit balik. Ya iyalah, kan saking enaknya menggunakan elektrik starter. Kamu baru kena batunya ketika aki melemah dan starter elektrik tak bisa difungsikan. Mau nggak mau, pakai starter tendang.
Cilaka yang tendang juga ngambek karena lama tak digunakan. Makanya, walau starter tendang jarang dipakai, tetap harus ditengok bro ya harus disalam-salam, terutama gir selahnya. “Kalau dia kering juga berat diselah dan sulit balik semula. Yang lebih parah macet,” kata Bambang Tablo dari Bill Speed di kawasan Cinere, Depok, Jabar yang sangat mengerti matik.
Gir selah ini ada di CVT depan makanya harus membuka bak CVT dengan kunci T’8. Nah langsung kelihatan tuh gir starternya. Langsung dibersihkan dengan bensin sebersih-bersihnya. Lalu dilumasi dengan gemuk secukupnya, jangan banyak-banyak. Niscaya starter tendang akan normal kembali. Sebab yang bikin berat dan macet ya ketoran yang menumpuk.


Sumber : maniakmotor.com