TYB K-Ijo memang pernah janji, puasa ini, mereka akan meriset barang-barang TK. “Ternyata barangnya langsung siap, karena TK sendiri sudah melakukan riset lebih dulu. Misalnya koil TK Racing, CDI, pelek, gir dan sebagainya. Untuk pengapian memang mampu menaikan dk dan torsi. Koil saja nggak kalah dengan milik special engine. Di bebek 130 bisa naik 1.8 dk,” jelas Raditya Haria Yuangga alias Angga, pemilik TYB K-Ijo dari Kebun Jeruk.
Tidak tanggung-tanggung, pasukan TYB K-Ijo membawa dua motor andalannya, macam mau balap saja. Yakni, Bebek 130 cc 4T TU dan Ninja 155 TU. Keduanya dinaikan ke meja dyno Polaris. Hasilnya memang spek juara. Apalagi yang Ninja TU tuh, Ninja garapan Yudha Senjaya yang telah berkali-kali mencetak di bawah 7 detik.
Menurut Yudha, dia sangat beruntun mengenal Koil TK. Sebab sama dengan karaternya mengorek Ninja. Yudha lebih suka memainkan torsi besar. “Koil TK punya karakter torsi yang bagus di rpm rendah. Jadi tak banyak mengubah setingan dasar yang sudah paten pada Ninja TU,” jelas Yudha yang ikut mengawal Ninja tersebut sampai ke Polaris.
Soal torsi tersebut masih kata Yudha, dia yang terbesar. Seperti hasil dyno Polaris, torsinya mencapai 43.00 Nm/13.000 rpm. Sedangkan dknya 41 pada rpm nyaris sama dengan torsi. Makanya, hitungan reduksi rasio yang digunakannya paling berat di jajaran Ninja TU papan atas drag bike Indonesia.
Selanjutnya TYB K-Ijo akan fokus pada FU 200 bersama komponen TK Racing.
Sumber : maniakmotor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar