Senin, 02 Desember 2013

CARA SEDERHANA DETEKSI KOMPRESI MELEMAH

Tak perlu bongkar-bongkar mesin untuk mendeteksi kompresi motor sampeyan sudah mengendur. Problem ini menghinggapi motor yang usianya di atas 3 tahun. Usia yang telah dipatok pabrik mulai melemahnya onderdil jaminan mereka. Kolo nggak melemah mana bisa dapat untung pabrik spare parts, kan begitu.
Gejala mudahnya tentu pada tarikan motor. Reaksi selongsong gas dan mesih sudah tak sinkron. Dulu, digas sikit sudah ngibrit, sekarang harus digas dalam-dalam baru bisa lari. Suara juga tak sebulat awalnya. Tentu saja bensin boros dengan sendirinya.
“Gejala ini mungkin terlalu umum. Maksudnya sulit menentukkan, apa betul itu soal gejala kompresi. Sebab gejala seperti itu sama dengan ausnya kampas kopling, hampir sama,” bilang Kampret alias Hardi, mekanik harian di Radio Dalam, Jakarta Selatan.   
Makanya, ia bilang ada lebih sederhana lagi mendeteksinya. Dengar baik-baik,  gejalanya saat menghidupkan motor di pagi hari atau lama didiamkan. Bila kompresi masih ketat atau utuh, sekali tombol starter elektrik dipencet motor akan bruuuum, hidup. Starter kaki ditendang pelan-pelan pun, motor dengan mudah hidup. Sebab uap bahan bakar masih kuat digencet kompresi membuatnya mudah meledak.
Sebaliknya, walau sudah ditendang-tendang dan dipencet-pencet tak kunjung menyala, “Nah itu tanda kompresi sudah lemah. Pemampatan bahan bakar sudah tak ketat, bahan bakar akan sulit pecah dan tidak mudah juga dipercik api busi. Pada umumnya akibat melemahnya ring piston atau sudah waktunya over-size,” tambah Kampret yang dulu mekanik Honda Banten, tapi sekarang membesarkan bengkel hariannya.

Sumber : maniakmotor.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar