Tarikan motor melemah bukan berarti dompet ikut melemah. Kolo ini karena lubang buang yang menyempit akibat ‘sampah’ dari ruang bakar yang nyangkut. Sampah ini yangkut di sekat-sekat kenalpot. Sudah tahulah risikonya, tarikan motor bakalan lemotdan gak gesit. Kan pembuangannya tak lancar.
Salah satu sebabnya, cuma gara-gara pemakaian gak pernah ngebut. Nah buat bapak-bapak yang jarang betot gas lalu motornya tiba-tibagak bisa ngebut, ya salah sampeyan sendiri. Ada juga akibat pemakaian mencapai angka 80.000 sampai 100.000 km baru. Kalau itu mahwajar, kang. Kotoran pembakaran menumpuk.
“Cara membersihkannya bagi yang sibuk tak perlu bongkar knalpot. Cukup sediakan lakban, oli dan pelat bekas kaleng minuman ringan,” ujar Budi yang nggak pakai Ini Ibu Budi dan Itu Bapak Budi. Ia mekanik yang markasnya di Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan.
Oli ini yang akan mencuci sendiri bagian dalam kenalpot. Wah macam sabun detergen ya. Caranya, oli mesin baru kira-kira seper empat gelas air mineral dituang dalam kenalpot. Sebelumnya, lubang kecil pembuangan di bagian bawah knalpot ditutup dulu. Ya, nutupnya pakai pelat kecil. Pelat ini lalu dilakban kertas jangan yang plastik.
Kemudian hidupkan mesin, tapi jangan digeber-geber biar olinya gak muncrat. Kalau oli sudah panas, bawa jalan saja, tapi jangan ngebut-ngebut biar oli juga gak muncrat. “Bila sudah puas jalan-jalannya, baru dah tutup lubang pembuangan dibuka, hati-hati membukanya, yang pasti itu panas olinya,” cetus Budi.
Sestelah itu pakai helm. Soalnya sudah siap-siap ngebut pak. Juga cara ini bisa mengawetkan pelat kenalpot standar lho. Apalagi musaim hujan yang banyak genangan dan kenalpotnya tergenang, Tapi, cara ini dilarang digunakan pada kenalpot yang memiliki peredam suara yang menggunakan glasswool seperti kenalpot racing harian.
Sumber : maniakmotor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar