Mengendarai motor dengan ban yang kempis tidak hanya merusak ban saja, tapi juga merusak ban dalam. Kenapa begitu? Sebelum dijawab ahlinya, harus tahu dulu kriteria kempis. Kempis sama dengan kurangnya tekanan angin sesuai anjuran. Ya, iyalah bung.
“Contoh ban belakang sudah jauh dari standar 28 psi, itu sudah disebut kempes atau kempis,” jelas Toto, bagian teknik dari ban FDR dari kantornya. Dengan tekanan kurang, ban luar tidak akan mendekap bagus pada bibir pelek. Ban luar ikut berputar, lah. Maksudnya bergerak dari dekapan bersama pelek seklian mengajak ban dalam main-main, tapi tidak ‘main-main’ ke mall. “Lama-lama ban dalam sobek,” tambah Toto yang saban ketemu maniakmotor.com selalu bawa-bawa catatan riset agar ban FDR mengikuti teknologi sekarang soal karet hitam.
Yang paling banyak sobek pada bagian pentil. Pentil yang benar seharusnya tegak alias tidak miring ke kiri atau ke kanan. Namun, saat ban yang kempis, ban luar akan menarik ban dalam. Sementara ban dalam sudah ‘dipaku’ eh dibaut bersama pentilnya pada pelek. Karena ditarik-tarik akhirnya sobek.
Bahkan banyak kasus, “Pentil akan miring dan lepas dari ban dalam. Selain itu, pentil yang miring membuat kotoran penyebab karat gampang masuk. Bila keburu kempis, coba kendurkan baut pentil agar tidak terpaku mati pada pelek. Pentil masih ada celah bergerak bersama ban dalam untuk menghindari sobek. Tapi ini hanya membantu mencari isi angin terdekat,” pungkas Toto.
Sumber : maniakmotor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar