Berbekal flowbench dan dynotest, bersama siswa kursus modifikasi miliknya, coba main pada piston CBR. “Menaikkan kapasitas mesin dengan penggantian piston lebih besar pun nggak asal comot seperti beli bakso, hehe. Piston CBR 150 os 3.00 dipilih karena diameter yang sama dibanding piston hi speed, tapi selisih bobotnya 40gram. Lumayan meringankan akselerasi rpm, apalagi ditambah bodi piston yang slim membuatnya minim gesekan. Ini namanya efisiensi mekanis,” kata Swega yang makin jaya itu. Wkwkwkw...
Katanya piston CBR tak serta merta bisa langsung dipasang. Connecting rod harus diganti milik Tiger supaya pin piston 15 mm pas dengan piston. Keuntungan setang Tiger selain panjang pula bisa dibuat lebih ringan. Panjang setang Tiger bikin piston CBR saat TMA masih bisa dibuat dome1,5mm. Itu sekaligus memadatkan ruang bakar menjadi kompresi 12:1.
Bensinnya jangan oplosan, bisa mati sampeyan. Mesin FU bakal mual-mual, lambungnya nggak tahan. Pakai partamax saja, harganya sudah tipis-tipis dengan premium yang barusan dicabut subsidinya. Itu berkaitan dengan naikknya kompresi yang butuh oktan di atas 90. Kaitannya juga supaya enak hasil utak-atiknya, tidak percuma.
Dari data diameter piston, boleh ditentukan ukuran klep. Tinggal masukkan rumus klep in = 0,36 × diameter piston. Ketemunya diameter 24 mm untuk klep masuk. Sedang klep ex seperti biasa 85% dari klep in, jadinya 21 mm. Setelah data klep terurai, tinggal bikin porting.
Soal itu sama dengan rumus pada tulisan sebelumnya . Coba deh..cek lagi. Untuk kem dipatok tak jauh dari standarnya, durasi in close 40o dan open 9o sedangkan ex saat open 41o dab close 11o. Lift atau angkatan klep 7,8 mm dengan per klep FXR.
Peningkatan pasokan bahan bakar lebih oke sesuai riset Swega pakai karbu PWK KTC 28 mm. Karbu ini dimodif dengan nozzle 30 lubang sehingga bisa lebih kering terhadap ruang bakar. Pilot-jet 48 dan main-jet 110 didaulat mengawal pengapian yang meledakkan bahan bakar 390 sebelum TMA.
Hasil modifikasi ini menggunakan knalpot custom by RAT dengan leher type C yang lagi trend. “Lantaran dicoba jalan motornya sudah lompat-lompat, hehe. Sekalian dinaikkan pada meja dyno. Output 29,3 Dk dan torsi 19,8 Nm adalah hasil ujian yang luar biasa bagi sang siswa. Apapun itu, tetap sehat tetap semangat biar bisa modifikasi tiap hari,” tutupnya
Sumber : maniakmotor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar