Rabu, 17 Desember 2014

MODIFIKASI DRAG BIKE MIO J: TEKNOLOGI INJEKSI MATIK 200, LUMAYANLAH..!

Teknologi injeksi waw sudah berhasil ditancap pada matik drag bike. Tepatnya Matik 200 cc. Memang belum bisa dibilang berhasil, catatannya masih 8.4 detik. Catatan seperti itu bila ada puluhan starter yang ikut Matik 200, untuk berebut 16 starter ke final pun masih kesulitan. Catatan tercepat di kelas ini bermain 7.6 detik. Masih defisit 0.8 detik. Angka yang besar untuk jarak 201 meter. 
Benar saja, ketika berpartisipasi di event TDR di Senayan pada 30 November lalu, ya hanya setor uang pendaftaran. Sebab kalau ikut Matik 200 nggak bakal tembus 16 besar. Lha urutan ke-16 saja waktunya 8.1 detik.
"Makanya beraninya baru ikut bracket time yang 8 detik. Namanya masih riset, belum maksimal. Kan di TDR baru pertama diikutkan, masih uji coba," jelas Ute Cuters, joki sekaligus yang ikut campur merancang Mio J dengan injeksinya milik Ultra Speed Jakarta itu.
Menu utamanya tentu ECU racing yang mengelola bahan bakar bersama pengapiannya. Kan ECU kependekan dari engine control unit, bro. Barang inilah yang memanajemen mesin pada motor injeksi. Maka dipilih dari ECU yang mereknya aRacer. Merek ini katanya lebih mudah diterapkan bada mesin yang berbasis injeksi. Mapping engine-nya lebih mudah diutak-atik dan rangkaian kabelnya sudah dirancang dari sananya.
ECU ini memerintah throttle body (TB) Keihin yang diameternya 34 mm. Konstruksi TB sudah berhasil direkayasa bersama injektor merek SPS. Injektor tersbut katanya setiap menit disetel enyemprot 160 cc. "Pompa bahan bakarnya masih aslinya Mio J. Tapi itu tadi, masih riset dan masih jauh perfomanya. Selanjutnya target harus bisa di bawah 8 detik," tambah Cuters.
Cerita mesin memang sudah dimodifikasi ala Matik 200. Misalnya pakai piston 66 mm, noken-as berdurasi tinggi, kompresi dan sebagainya soal urusan mesin. Tapi untuk apa diceritakan bila targetnya belum tercapai. Jadi fokus informasinya adalah terobosan injeksi di arena drag bike. Itu patut dihargai bro.
Saran - eh maksudnya, ada pendapat dari para ahli mesin balap motor di Indonesia, cari dulu mesin yang kencang, baru injeksi menyesuaikan. Mirip yang dipakai anak-anak road race sekarang, mereka mencari mesin yang kencang baru dicangkoklah injeksi. Sebab yang namanya injeksi hanya pelengkap untuk mengatur mesin. Nah bila mesin yang diatur belum ada power memadai, injeksi jadi percuma.




Data Motor
Mrek: Yamaha Mio J
Seher: Kawahara (66 mm)
Klep: In diameter 33 mm dan out 27 mm
Kru-as: Std (dibandul 200 gr)
Knalpot: WRX
Koil: Ultra Speed 
Puly depan: SRP
Puly belakang: Yamaha Mio lama
Kampas: SPS
Per Cvt: 1.500 rpm
Roller: 8 gram rata
Rasio: 14 – 40
Per klep: SrP
Kompresi :13:1
Dyno: Ultra Speed (25,1 Hp)
Koil: Thunder
Bahan bakar: Pertamax racing
Setang seher: Mio lama
Shok depan: Standar bubut
Shok belakang : Daytona
Ban depan: IRC Eat My Dust
Ban belakang: IRC Eat My Dust
Sumber : maniakmotor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar