Rabu, 02 Juli 2014

DRAG BIKE 2014; MARHABAN DENGAN RAMADHAN ‘CUP’, RESMI ADA, LIAR NGABUBURIT???

Ramadhan hadir kembali, mari sucikan diri dengan berpuasa semua hal, bukan hanya makan dan minum lalu tambah amal. Di puasa juga balap liar bisa dimanipulasi jadi ngabuburit, hehe. Tapi ada resminya juga dari VSC DRAG BIKE RAMADHAN NITE RACE 2014 setiap Sabtu jelang buka puasa dan setelah tarawih sampai jelang sahur. Yakini 12 Juli, 19 Juli dan 26 Juli 2014 di Sirkuit Pantai Depok Parang Tritis Yogyakarta.
Artinya meski puasa, aktifitas balap karapan tetap gas pol. Apalagi VSC memang punya tradisi itu, “Lumayan buat tambahan lebaran, 3 seri tuh. Satu seri saja bisa minimal Rp 2 juta, mantap lah. Hehe,” kekeh VP Mboted joki asal Jogja saat dihubungi terpantau ikut balap di Pulau Dewata alias Bali.
Event Ramadhan itu memang diserbu starter, macam 2013 lalu ada 400 starter yang ambil bagian. Pada 2014 ini diprediksi tetap ramai dengan pilihan kelas sampai 20 macam. Itu pula yang memicu So-Tech Sport Club (SSC) dari Semarang bikin Ramadhan Night Drag Bike Championship 2014 di sirkuit PRPP, Tawang Mas, Semarang, Jateng.
Disebutkan oleh Rifki Afiyanto alias Toyip juru sibuk SSC bahwa event itu akan diselenggarakan pada 19 Juli mendatang. “Ada 21 kelas kami buka, termasuk kelas khusus pelajar dengan Ninja rangka standar. Khusus Ramadhan, Semarang memang jarang diadakan,” yakin Toyip yang aslinya juga kejar setoran THR. Wkwkwkwk... Jadi, buat jagoan trek lurus, tetap siapkan energi untuk puasa ngegas  dan motor.
Tak kalah heboh, tradisi ‘Ramdhan Cup’ yang tak punya izin resmi dari polisi dan IMI alias liaran yang membonceng ngabuburit tadi. Brosist juga tahu, bukan hanya di bulan Ramadhan, yang namanya liaran tetap ada sepanjang ada motor di jual produsen. Tapi rupanya ‘budaya’ ini sudah mengakar. Bisa jelang sahur dan jelang buka.
Salah satu joki papan atas yang memastikan  siap meramaikan ‘Ramadhan Cup Ngabuburit' itu. Pelakunya beragam, mulai dari pemula yang iseng-iseng alias cari perhatian, sampai joki kelas kakap. “Untuk joki ternama, memang sudah ‘disetting’ kapan dan di mana diadakan. Termasuk tengahan dan pinggirannya, bisa puluhan juta tuh,” kata si joku.
Yang liar-liar tetap saja oke, eh liar.


Sumber : maniakmotor.com

RUMUS RAHASIA HITUNGAN KNALPOT RACING, SAMPEYAN BOLEH BIKIN SENDIRI!

Diklaim ada 30% tambahan tenaga bila knalpot racing sesuai rumus yang ada di bawah tulisan ini. Pastinya rumus sejalan dengan material knalpot dan sistem pengelasannya. Terutama bahan, duit nggak bohong.  Produsen masing-masing knalpot mengklaim, punya mereka yang nomor wahid. Itu biasa di pdg alias pedagang bro.
Toh mereka harus melewati hitungan knalpot racing. Bagi mekanik langganan podium road race dan drag bike, rumus hanya h patokan awal. “Selebihnya tergantung riset lanjutan. Hitungan ini boleh digunakan untuk racing harian sampai yang liar-liar,” buka Swega dari RAT Motor Sport yang bermarkas di Jln. Bypas Juanda, No. 17, sidoarjo, Jatim.
Timing camshaft dan periode overlapping meningkat, maka butuh dimensi leher knalpot  spesifik. Kem durasi tinggi menyebabkan beberapa hal yang tidak diharapkan pada putaran mesin tertentu, dan desain knalpot bagus akan menutupinya. Kan leher masih bagian dari porting lubang buang mengolah gas buang. Ia harus harmonis dengan noken-as, terutama pada rpm tinggi.
Karena itu diameter dan lubang sudut mulut leher knalpot satu irama atau  sudut yang pas terhadap porting exhaust. Harus pandai menentukan diameter, tekukannya dan panjang keseluruhan knalpot. Tentu saja tempat terbaik untuk melakukan eksperimenmenaikkan motor pada mesin dynotest. Bagi you yang harian dan coba-coba sendiri, geber saja di depan rumah, coba terus sampai enak. Asal pakai helm ya, brosist. Bagian ini masih wilayah  exhaust tuning dan aturan baku knalpot ber-performa tinggi.
Besar-kecilnya dan desain leher akan ngaruh terhadap kecepatan gas buang. Diameter pipa besar, relatif terhadap ukuran silinder, akan menurunkan gas velocity. Karena mesin menciptakan puncak torsi pada kecepatan gas sekitar 75 meter/second (detik). Diameter header pipa memengaruhi rpm,  berapa puncak torsinya? Makin besar pipanya, torsinya akan didapat di rpm lebih tinggi. Sebaliknya begitu, termasuk makin ditekuk ekstrem lehernya, torsinya muncul di rpm bawah, kian landai lekukan leher torsinya akan didapat di rpm tinggi.   
Sama juga dengan panjang pendek knalpot akan sampeyan temukan kurva tenaga maksimum. Makin panjang pipa knalpot akan meningkatkan area rpm bawah menengah. Tapi tenaga puncak pada RPM maksimum terkuras. Pipa yang pendek akan memberi high-speedpower, dengan kompensasi mengurangi tenaga menengah. Ayo dibantu dengan rumus, walau sebenarnya secara alamiah sudah dijelaskan di atas soal panjang pipa knalpot :
L = ( 850 x ET ) / MAX RPM – 3
Dimana :
L                      :  panjang pipa knalpot yang akan dibuat
ET                     exhaust timing, kapan klep buang mulai membuka sebelum TMB
MAX RPM            RPM yang dimau untuk mendapatkan puncak tenaga
Contoh :
Jupiter balap 130cc timing exhaust mulai membuka 90o sebelum TMB , maka hitungannya adalah :
L = ( 850 x ET ) / MAX RPM – 3
L = ( 850 x 270 ) / 13,000 – 3
L = 14.6 inches = 372mm alias sekitaran 37 centimeter
Kemudian mementukan diameter dalam leher pipa yang rumusannya adalah =
D = sqrt ( CC / ((L + 3) x 25) ) x 2.1
Dimana :
                            : diameter pipa yang diinginkan
CC                           : kapasitas silinder
                             : panjang knalpot
Maka diameter pipa knalpot untuk Jupiter  adalah :
D = sqrt ( 130 / ((14.6 + 3 ) x 25) ) x 2.1
D = 1,141 inches
D = 28 mm
Gimana? Gampang toh walau ada rumus! So, saatnya pergi ke tukang knalpot dan pesan knalpot. Kalau ngga mau ribet ya tinggal pakai saja knalpot paten macam WRX yang sudah race proven dengan beragama model. 



Sumber : maniakmotor.com




MODIFIKASI HONDA SUPRA X 125 (JAKARTA) JAGO INDOPRIX, JUARA DRAG BIKE !

Karakter bikin mesin untuk road race lebih terfokus pada daya tahan, tentu juga kencang. Balapan aspal itu banyak lap-nya. Berbeda dengan daya tahan di drag bike, mesin beleh dicekek yang penting tembus di 201 meter. Maka Honda Supra 125 ini yang biasanya ikut IP1 dengan bulat-bulat mesinnya ikut drag bike. Hasilnya? Ya baca terus bro.
Itu motor di IP luamayan bertaji dari sesama Honda. Maklum pemiliknya adalah  OEI Kukar-KOC Racing Team. Tim yang bermarkas di Ciputat, tetangga Jakarta Selatan itu tenar di IndoPrix. Di drag bike motor itu dijoki Arif Tijil (Kediri). Ia ikut Bebek 130 cc 4-tak Tune-up dan dapat 8.761 detik. Itu dicetak pada event yang ketat di seri 1 Pertamina Enduro Drag Bike (PEDB) di Senayan (18/5) lalu. Saat itu Arif ketiga.
Diperkirakan bila pakai sensor biasa, Honda Supra tersebut bisa 8,2-8,1 detik. Makin tajam lagi bila korekannya direvisi ulang khusus drag yang mengorbankan daya tahan. “Asli speknya masih road race. Tapi saat turun drag bik diset-up sesuai suhu di tempat dan karakter jarak 201 meter,” jelas Erwin Akiang selaku kliker dan pemilik tim Oei sembari bilang motornya ikut drag hanya iseng-iseng.
Durasi camshaftdan rasio di girboks masih dipertahankan seperti tipikal road race. Bahkan konstruksi desain buka-tutup poros bubungan itu tidak diubah. Kolo pun diubah nggak ada waktu, hehe. Makanyaputaran bawah kurang beringas. Arif kelihatan harus menaikkan putaran mesin menengah di garis start. Motor seperti liar, karena tenaga datang tiba-tiba di rpm menengah tersebut.
Eit... ggak papa,  jangan kaget! Hanya kasih tahu  durasi kem yang digunakan di road race yang juga dipakai di drag bike, tepatnya 272°. Buka-tutup katup masuk dan buang diplot pada kombinasi 35o dan 57o“Yang dimaksud penyesuaian di tempat adalah kompresi, spuyer karbu, gir dan roda,” tambah Erwin yang bilang penyesuaian yang sama sering dilakukan setiap kali seri IndoPrix. Kecuali roda yang butuh pelek mungil-mungil. Tentu juga jok agar ringan.
Kompresi pun tak berani dinaikan terlalu ekstrim seperti maunya drag bike. Itu tadi, pemampatan ruang bakar harus satu rangkian dengan sudut klep, sudut porting dan ketersedian head. Biasanya dengan bahan bakar pertamax plus 12,1:1 didongkrak jadi 12.5:1.   
Angka itu biasa dimainkan di IndoPrix yang gonta-ganti sirkuit Kenjeran, Sentul Kecil dan Binuang, sekarang tambah Sekayu. “Itu kompresi lumayan tinggi  dengan oktan bahan bakar 95,” tambah Akian yang ‘tikus’ alias tinggi kurus. 
Di Senayan juga kelihatannya Akian keringatan, karena buru-buru mengganti magnet pengapian yang berbobot 300 gram. Katanya, trik itu untuk menaikan rpm lebih cepat dengan hitungan kompresi meninggi dan motor lebih ringan dengan roda kecil dan jok sudah dipermak ala drag bike. Ditambah pula kjokinya yang ringan. Jadinya serba enteng mesinnya berputar. 
Lalu, spuyer ikut diganti, pastilah, kok diceritakan? Ceritanya yang ini justru menjadi turun satu step. “Logika saya kompresi naik, spuyer turun dan sebaliknya. Saat di road race, main-jet dekat-dekat dengan  angka 112 dan pilot-jet 60. Di drag dibuat menjadi 110 dan 55, sama saja dicekek. Kan hanya 201 meter," ambah Akian yang tahun ini tetap fokus di balap Indoprix 2014 di tim pabrikan Honda OEI. 

Data Modifikasi : 
Motor:Honda Supra X 125
Kelas:Bebek 4 Tak 130 cc Tune Up
Tim:OEI Kukar KOC Racing
Kompresi:12,5 : 1 (Senayan)
Volume Head (buret):
Piston:53,4 mm
Timing pengapian:14° (8000 RPM)
LSA:103
Durasi kem:273°
Klep:Honda Sonic
Diameter klep:28/24
Per klep:AHRS
Karburator:Uma Racing
Selongsong gas:OEI Racing
Manifold :OEI 28
Busi:NGK Type 10
Kruk as:Standart
Pompa oli:OEI
CDI:BRT
Rasio: 14-33 (I), 19-31 (II), 29-24 (III) dan 24-25 (IV),
Final Gir:14/40 (Sentul Kecil)
Sok depan:Standart
Sok belakang:Daytona
Ban depan:IRC
Ban belakang:IRC Eat My Dust
Pelek depan:Excel Thasakago
Sumber : maniakmotor.com



Selasa, 01 Juli 2014

KOREK HARIAN (KOHAR) SATRIA FU, PAKAI SETANG TIGER, PISTON CBR150

Korek harian alias Kohar dengan ‘nol’ paking di Suzuki Satria FU 150 udah biasa. Tapi Swega dari RAT Motor Sport di Jln. Juanda 17, Sidoarjo, Jatim ini disebut nol paking gaya baru. Memainkan ilmu power by rpm lewat setang piston (c onnecting rod)milik Honda Tiger dan piston CBR150. 
Setang piston Tiger dengan ukuran 105, 5 mm lebih panjang standar FU yang 102,5 mm. Sedang piston CBR150 berat massanya lebih ringan. Daging pistonnya lebih tipis dan pendek dari standar FU. Belum lagi pin pistonnya 15 mm. Bandingkan piston FU yang berdiameter pin 16 mm dan piston tebal, jadinya berat.
Pada big end setang piston Tiger perlu dibubut 0.5 mm di sisi kanan-kiri. “Langkah ini agar daun kruk-as balik seperti ukuran standard FU saat dipasang. Kan prinsipnya bermain putaran mesin, sebisa mungkin benda-benda yang berputar dibikin enteng. Kalau perlu yang naik motornya juga diet, biar ringan. Hahahha,” canda Swega yang memang humoris itu.

Jika standard setang piston FU 102.5 mm atau rod/stroke ratio 2.1:1, pakai setang Tiger jadinya 2.15:1. Kelihatannya selisih sikit tapi nanti hasilnya pada peak power. Namun, top puncak piston CBR perlu dibubut modif jadi jenong kisaran 1 mm. Jangan lupa membentuk ulang relief puncaknya agar ketemu yang aman untuk harian.
Untuk porting fokus pada bowl area, di bawah siting klep dibikin lebar 22 mm untuk masuk dan buang 19 mm. “Arah porting juga diakali dengan memotong salah satu batang klep pada bagian bushing dalam klep. Dengan begitu radius porting sekitaran bos klep seragam, arahnya sesuai aliran kemiringan sudut klep,” jelas Swega yang meyakini meski kapasitas mesin hanya 155cc tenaganya mendekati yang bore-up.
Dari hasil dyno dengan  kompresi 11,2:1 dan torsi mesin tidak sampai 14 nm tapi tenaganya melonjak hingga 21 dk pada 12,000 rpm. Padahal durasi noken as tergolong kecil, hanya  230o  dengan LSA 103o. Ruang juga bakar cukup disuplai  karburator PE 28 mm Keihin. CDI terserah menggunakan yang mana, yang penting racing dengan timing 39o sebelum TMA.
Coba diukur dengan bebek-bebek lain yang modif 150cc mungkin hanya kisaran 13 – 17dk. Makin istimewa peak power mesin ini kuat digeber hingga 13,000 rpm.


Sumber : maniakmotor.com

KOHAR PEMULA, GANTI VELG/PELEK ALMUNIUM JARI-JARI, INSTAN NAIK 3,5 DK!

Ini tips sederhana, bisa juga disebut instan. Mungkin  brosit juga sudah paham dengan feeling, tapi ini terukur dengan uji. Dalam balap karapan, ‘rumusan’ ini wajib hukumnya. Itu lantaran buat mendapatkan waktu tempuh sekecil mungkin, maka onderdil dibuat enteng, termasuk putaran rodanya.
Nah gantilah pelek balok jadi almunium jeruji, maka bobot roda menjadi lebih ringan. Itu telah diuji dengan logika yang namanya dynotest oleh RAT MotorSport di Jln. Juanda 17, Sidoarjo, Jatim.
“Berat roda adalah satu kesatuan dengan berat kendaraan  (termasuk bobot rider) dan epeknya. Roda berputar akan menghasilkan  perkalian antara berat dan pergerakan rotasi,” jelas Swega dengan nada sumringah lantaran sejak makin terkenal beli dynotest sendiri. Wkwkwkw
Ilustrasi lebih lanjut, bayangkan brosist mengangkat beban 30 kg, lalu ikat dengan rantai dan ayunkan berputar, pasti susah. Butuh tenaga yang lebih besar untuk memutarnya! Belum lagi sumbu roda, semakin panjang sumbunnya, kian  beraaaatttt dan nahaaaannn mesin motor bekerja. Hasilnya akan berbeda dengan meringankan bobot pelek. Tidak heran dan memang nggak perlu heran karena  memang logika, ketika motor balap MotoGP aplikasi pelek yang ringan dari titanium aloy.
Intinya, roda motor ringan, tenaga dari mesin enteng memutarnya. Bukan hanya itu, suspensi juga bekerja ringan untuk menekan roda dengan baik ke aspal. Roda yang ringan juga mampu meningkatkan torsi. Sehingga pada motor bermesin kapasitas kecil, akselerasinya lebih reaktif. Dijamin badan sampeyan seperti ditarik-tarik. Tapi jangan sampai ditarik ke rumah sakit, tetap hati-hati bro.
Diuji pada dynotest dengan Kawasaki Ninja 150 SS standard pabrik. "Ninja ini hanya pakai knalpot WRX, power di roda ketika didyno tanpa jetting karbu, dapat 27 dk. Lantas coba ganti pelek TK Racing jari-jari diameter 17 inci dengan  ban yang biasa dipakai roadrace dalam negeri, wow!!! Tenaga kontan naik 3,5 dk. Itu hampir 15% secara instan,” yakin Swega.
Dari yang sebelumnya 27 dk/10,000 rpm, dan torsi 19,54 Nm pada 9.500 rpm, langsung seketika disulap menjadi 30,3 pada 11,800 rpm dan torsi 21,18 Nm tetap  9.500 Rpm. Gilanya nih akselerasi dari 6,000 rpm ke-12,000 rpm terpangkas 0,5 detik.


Sumber : maniakmotor.com

BERSIH-BERSIH MASTER REM AGAR AMAN

Kalau fungsinya berjalan dengan baik pastilah aman, apalagi kalau terawat. Hal kecil, tapi dampaknya besar. Sebab hanya cerita sil master rem atas yang memang kecil bentuknya. Tapi bila tak dirawat bahaya, bisa mengantar sampeyan ke rumah sakit. Wah jangan sampai.
Langsung saja, piston master rem dilengkapi dua sil. “Karet sil  depan untuk mendorong dan karet sill tengah itu untuk mengisap minyak remnya agar piston caliper rem kembali terbuka,” ucap Teguh Urip dari bengkel Ethana Performance yang markasnya di Beji, Depok, Jawa Barat.

Yang rawan itu kalau kotor, bakalan mampet dan rem tiba-tiba blong. Kotoran itu biasanya berupa kerak yang menggumpal dari ampas minyak remCara membersihkannya cukup mudah yang biasa bongkar pasang, hehe. Urai semua komponen master rem yang ada di ruang kemudi dengan kunci T8.
Jika sudah, lanjut dengan membongkar bagian piston master rem dengan tang spy. Ini untuk membuka ring yang penahannya. Tangnya berfungsi mengecilkan diameter ring agar bisa copot. Di bengkel-bengkel tang sperti itu sudah wajib mau bongkar di rumah yaa siapkan dulu tangnya.
Setelah dibongkar pastikan semua dicuci bersih dengan sabun colek dan air. Sebagai perantara boleh menggunakan sikat gigi agar kerak-keraknya bersih.Perhatikan bagian pistonnya. “Piston sangat rentan kotor, karena pistonlah yang bekerja ekstra,” sambung Teguh.
Setelah bagian piston bersih dari kerak, perhatikan juga kedua karet sill yang ada pada pistonnya, kalau masih bagus yaa silakan pasang lagi. Nah kalau rusak atau sobek lebih baik diganti.Untuk orisinal haganya rata-rata Rp 80.000 dan yang imitasi harganya Rp 20.000, itu sudah sama piston masternya,” lanjut Teguh sembari mewanti untuk beli yang aslinya karena berhubungan dengan keselamatan.
Jika sudah bersih semua atau sudah beli baru, pastikan mengulangi langkah tadi. Langkahnya tidak sesederhana menulis. Makanya periksa ulang link di bawah atau di BACA JUGA di sana ada caranya sampai menyetel minyak rem. Sebab habis bongkar master rem, pasti setel minyak rem dari angin palsu.



Sumber : maniakmotor.com

HILANGKAN GORESAN PADA KACA HELM, KEMBALI BENING

Cuaca dan umur penyebab timbulnya goresan pada kaca helm. Pasti burem. Belum lagi helm pada kepala sampeyan, pasti kena cipratan air bercampur lumpur di kala hujan dari kendaraan pengendara lain. Hujan reda, kotoran ini pun t mengering kena terpaan angin. Sampai tujuan biasanya helm kotor ini segera dilap sembarangan.Dari sinilah menurut Ardi awal goresan-goresan kecil dan halus pada kaca dari mika atau akrilik menumpuk. Hasilnya helm yang kusut, eh, burem. “Jangan terburu-buru saat membersihkan kaca helm menggunakan lap. Saat dilap maka kotoran dan debu akan melekat dipermukaan mika. Kotoran dan debu akan menggores kaca helm sebab seretan kain lap. Sebaiknya menggunakan lap basah dan dilap lembut,” kata Ardi yang di  tempat doi menjajakan kaca helmnya di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa.Tapi tenang yang sudah keburu banyak goresan, Ardi punya cara bikin helm bening kembali. Malah katanya aman untuk kaca helm akrilik. Supaya mudah pengerjaannya, lepaskan kaca  helmnay. Cucilah kaca helm dengan air sabun. Lalu ampelaslah kaca mika helm dengan perlahan-lahan menggunakan ampelas halus nomor 2000 untuk baret yang kasar dan sehabis itu naik level dengan ampelas nomor 3000 untuk menghaluskan baretan dengan teliti.Saat diampelas jangan lupa memastikan air sabun terus membasahi kaca helm. “Untuk menguji coba apakah kaca helm tahan diampelas, coba dari pinggir kaca saja sedikit-sedikit dulu,” ujar pria perawakan kurus itu.Setelah diampelas pastilah kusam, nah ini dia tugas white rubber compound. Gosoklah dengan compound ini pakai kain jenis katun biar aman.  Oleskan kompon pada kaca, lalu dilap hingga tidak ada goresan-horesan bekas ampelas “Agar lebih maksimal, lap terus sampai bening,” tandas doi yang sudah kurang lebih enam tahun berkecimpung dengan kaca helm.Tapi kolo sudah tak bisa dibeningkan ya beli kacanya. "Murah kok, untuk kelas premium yang sudah SNI antara Rp 20.000 sampai Rp 60.000. Tinggal beli yang pas kacanya, kan sekarang kaca helm bagian dari purna jual suku cadangnya," timpal Johanes Cokrodiharjo, mentor Marketing PT DMI yang menjual hem NHK dan GM.

Sumber : maniakmotor.com