Minggu, 10 Agustus 2014

MEMILIH BUSI, JANGAN ASAL KATA TOKO

Hati-hati ditawarkan busi-busi premium dengan iming-iming performa yang lebih oke, irit bahan bakar dan sebagainya. Yang perlu diingat adalah bahwa busi yang berharga mahal tidak selalu menjamin cocok dengan mesin. Setiap mesin memiliki toleransi untuk spesifikasi busi yang digunakan.
Jika angka heat range cocok dengan karakter mesinr, busi bekerja optimal. Jika terlalu panas, akan timbul detonasi (ngelitik) yang mengganggu dan lama-lama merusak mesin. Sebaliknya,  busi terlalu dingin, banyak penimbunan kerak  pada ruang bakar akibat gagalnya pengapian (misfire). “Nilai angka heat range busi mewakili seberapa panas busi tersebut ketika sedang beroperasi dalam keadaan normal, jadi mesti teliti” ujar Teguh Sarwono, mekanik bengkel Standar Motor (SM) di Jl. Jagakarsa, Jaksel.
Umumnya busi ada yang berdiameter kecil/besar dan panjang/pendek. Pastikan ulirnya sesuai  spesifikasi mesin motor sampeyan. Kolo soal diameter memang gampang, yang besar nggak bisa masuk pada lubang ulir yang kecil, sebaliknya begitu, hehe. Lebih gampang lagi, bawalah yang bekas dari motor situ ke toko busi. Samakan ulir dan kodenya.
Lanjut ke celah (gap) yang merupakan jarak antara elektroda busi dengan ground. Yang umum sih gap-nya 0.8 mm - 1.2mm. Ukuran celah perlu melihat petunjuk yang terdapat pada buku manual kendaraan bermotor. “Beberapa model busi premium tidak bisa diubah  gap-nya, karena desain busi itu sendiri sudah paten,” lanjut Teguh.
Di sarankan, periksa jenis busi yang dianjurkan, perhatikan apakah busi tersebut menggunakan suppression resistor pada kontruksinya. Biasanya jika ada huruf 'R' pada kode busi, menunjukkan busi itu menggunakan suppression resistor, contoh: NGK BKR6E-11. Namun tidak selalu demikian, contoh: DENSO IK20 (tidak ada kode R, tapi menggunakan suppression resistor).
 Motor yang menggujnakan pengabutan bahan bakar injeksi menggunakan busi dengan suppression resistor atau kode R tadi. Semakin besar nilai suppression resistor berarti semakin besar hilangnya daya listrik yang dikirim untuk menciptakan percik api busi. “Semakin besar nilai suppression resistor tersebut akan memperkecil percik api, kecuali jika kabel busi diganti resistansi kecil dan berdiameter besar,” tutup pria ramah itu.

Sumber : maniakmotor.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar