Bulan barakhiran ‘ber’ sedia ember. Itu tanda musim penghujan, maka identik dengan karat-karatan motor juga. Mencegah sederhananya sih, habis melibas hujan dan pasti menemui genangan, langsung dengan dinetralkan dengan air bersih. Ya, dicuci habis dipakai. Bila dibiarkan, asam dari hujan akan merusak coating cat untuk bodi.
Cerita cuci tak perlu diajari. Semua pasti bisa. Mencuci sendiri juga asyik. Hitung-hitung olahraga gosok, siram, jonkok, dan berdiri justrus sehat buat sampeya dan motor. Juga dengan mencuci sendiri, akan lebih mengenali struktur motor secara menyeluruh. Baut kendur sikit sudah ketahuan duluan. Demikian juga lokasi-lokasi lumpur terbawa hujan.
Itu bodi coy. Bila mengendap di pelat atau onderdil motor yang bergerak, ya karat. Apalagi air hujan dan genangan becampur pasir, makin korosi lagi. Untuk wilayah rem anjuran usai hujan-hujanan wajib dinetralkan dengan air bersih. Itu sekalias mengusir partikel pasir dan tanah jangan berlama-lama pada bagian rem.
“Tujuannya sih supaya pasir tidak akan terselip di antara kampas-cakram dan lama-lama ke piston master. Gejala bila terlanjur sering menimbulkan bunyi dan lama-lama menganggu. Termasuk di wilayah as roda. Karena dari sini juga kotoran akan ke laher roda,” jelas Iphay, mekanik Jaya Motor di kawasang Cinere Raya, Depok, Jabar.
Jangan lupa juga perhatikan engsel-engsel bergerak dan berputar yang keburu tersiram hujan dan seret. Kalau ini mah mudah, habis dicuci sediakan kuas dan anti karat. Jika tidak ada anti karat oli bekas juga bisa. Semprorot atau kuaskan engsel pijakan kaki, rantai, tuas rem, tuas persnaling, tuas rem belakang, tuas kopling dan tungkai rem tromol.
Jangan lupa juga perhatikan engsel-engsel bergerak dan berputar yang keburu tersiram hujan dan seret. Kalau ini mah mudah, habis dicuci sediakan kuas dan anti karat. Jika tidak ada anti karat oli bekas juga bisa. Semprorot atau kuaskan engsel pijakan kaki, rantai, tuas rem, tuas persnaling, tuas rem belakang, tuas kopling dan tungkai rem tromol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar