Selasa, 08 April 2014

AMPERE AKI HARUS SAMA DENGAN PENGGANTI

Mengganti aki model apa saja boleh. Mau jenis basah, kering sampai lithium. Bila basah sering mengecek air akinya. Yang kering bebas perawatan. Itu sama dengan lithium yang mahal. Tapi bukan ini yang diceritakan. Lalu apa dong?
Yang pasti ada hubungan dengan akilah yang bukan ‘aki-aki’, itu beda. Ganti aki motor, tentu yang diganti  yang koit, voltase boleh sama, tapi yang paling penting adalah ampere penggantinya. Ampere juga pengaruh pada voltase. Ia harus sama  dengan ampere pada aki sebelumnya.
Nggak dilarang Tuhan sih pakai ampere terlalu besar ataupun terlalu kecil. Motor juga tetap hidup. Tapi tidak sesuai regulator pengisianstandar motor. “Yang tidak sesuaibiasanya kurangnya atau over charge  pasokan pengisian yang bikin aki bisa meletus,” papar Yana yang saban hari berkutat dengan aki, karena dia terima servis aki di Jagakarsa 1 no 31 depan TK SD Al-Azhar Jagakarsa.
Perbandingan antara aki dan regulator pengisian umumnya yang diperbolehkan 10%. Maksudnya jika aki 14 ampere, maka arus pengisian seharusnya berada dibawahnya 10% tidak boleh melebihi. Soalnya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi over charge. “Jika ganti ke yang lebih besar maka harus merubah spul pengisian untuk menyesuaikan dengan kebutuhan aki,” beber pria 31 tahun asal Ciamis, Jabar ini.
Pada regulator ada komponen yang namanya dioda. Dioda ini menjadi penentu dari besar atau kecilnya arus pengisian. Dioda inilah yang mengendalikan arus pengisian. Hal inilah masalahnya karena setiap dioda itu memiliki ukuran yang berbeda beda. Beda pabrik juga beda rangkaian regulatornya.
Maka jangan asal pilih aki, pilih ampere yang sama  dengan aslinyaKalau harus beda amperenya, maksimal hanya boleh dinaikkan satu digit saja dari ukuran stanbdar,” tutup pria ramah ini.
Makasih tipsnya.

Sumber : maniakmotor.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar