Minggu, 20 April 2014

MODIFIKASI HONDA NEW BLADE 125 2014 ROAD RACE: GIGI RASIO BIKIN HAMMER JUARA MP1


Power dulu yang dilacak baru rasio untuk road race. Percuma tanpa tenaga, rasio dibikin berat. Mesinnya nggak bisa narik, bro.Kolo otot sudah tersedia, tinggal suka-suka sampeyan bikin kombinasi reduksinya. Mau ringan, mau berat dan pokoknya sesuai karakter sirkuit, agar tenaga pas pada gigi yang disukai. Giginya saat dipindah juga tak tanggung dengan jarak antar tikungan.
Teori dan praktek itu dipegang betul pengorek Honda Blade. Dialah Miftayanto atau yang akrab disapa Anto Fast Tech from Jogja. Blade-nya dipacu Willy Hammer (Astra Motor Racing Team Jogjakarta).  “Mesin memang sudah jadi, rasio mudah digonta-ganti sesuai maunya sirkuit dan  settingan motor di tempat lomba,” jelas Anto dengan logat Jawa yang kental bangat.
Di MotoPrix Region Jawa seri pertama di Sentul Kecil baru lalu, motor ini juara di MP1 atau Bebek 125 Seeded. Hammer bisa mulus mengitari sirkuit ‘kecil’ tapi sebenarnya menuntut motor putaran menengah ke atas. Nah, bila tenaga tersedia sebaiknya memakai rasio yang rada berat.     
Rasio zaman sekarang bukan paten satu set untuk semua sirkuit.  Saat ini komposisinya banyak. Mekanik  pun telah paham soal hitungan jarak tempuh tiap gigi dengan dropnya rpm setiap oper gigi. Apalagi - khususnya Honda - rasionya telah dipasok dari AHM langsung pada setiap tim yang resmi didukung Sayap Tunggal, tinggal diminta. Hehe... “Antar tikungan Sentul Kecil itu mengalir, jadi butuh rasio yang close. Kalau saat ini saya pakai yang rada berat, karena mesinnya sanggup,” tambah Anto yang asli Sleman itu.
Detilnya begini, gigi pertama pakai 29-14 (2.0714)gigi dua menggunakan 27-18 (1.5), gigi tiga 26-23 (1.130) dan gigi empat 23-23 atau sama dengan satu. Sebelumnya lebih ringan, misalnya gigi pertama 31-13 yang hasilnya 2.384 dan seterusnya. Selanjutnya nggak dibeberkan. Ya iyalah itu kan dapurnya Anto.
Seperti dibilang di atas tadi, tak ada gunanya racikan rasio bila tenaga kurang mendukung. Berarti underbone ini kaya akan tenaga. Singkat saja pemaparannya. Kem atau chamshaft didesain 280o. Kem ini mengalirkan bahan bakar yang dipompa karbu PWK28.  Saat lomba pakai spuyer 115 dan 65, sebelumnya dengan 112 dan 62 pada mainjet-pilot jet.
Aturan bahan bakar PertamaxPlus dengan menurunkan kompresi menjadi11,8:1. Termasuk rendah, tapi cocok dengan Sentul Kecil yang butuh rpm menengah sampai tinggi. Belum lagi Willy Hammer bisa membawanya dengan memanteng rpm sesuai momentum torsi.
Memang  nggak boleh mengabaikan magnet serta balancer dengan bobot masing-masing 500 gram dan 400 gram. Juga konstruksi pipaknalpot (CLD Racing) yang panjang leher, diemeter pipa tabung dan silincer disesuaikan maunya mesin.  Itu namanya setting.
Sebelumnya Astra Racing Jogga lebih pede Honda Absolute Revo di MP1. Kini harus pakai Honda New Blade dan nyatanya lebih oke. Secara umum, memang memiliki stroke sama (55,6 mm), hanya saja unsur bodbeda. Blade lebih lincah dan aerodinamis. “Bore-up silinder agar mendekati angka 130 cc sesuai dengan regulasi MP1, pakai piston 54,5 mm. Jadi kubikasinya sekitar 129,6 cc. Ini sudah maksimal,” tutupAnto Fast Tech yang pastinya setia dikawal Suroto, akrab disapa Toto sebagai manajer tim.
Sakses bro.
Data Modifikasi :   
Motor:Honda Blade



Kelas:MP 1 (Bebek 125 cc Tune Up Seeded)
Tim:Astra Motor Racing Team Yogyakarta
Kompresi:11,8 : 1
Volume Head (buret):12, 8 cc
Piston:Izumi (54,4 x55,6)
Timing pengapian:35°
LSA:100°
Durasi kem:282°
Klep:Sonic
Diameter klep:28/23 in/ex
Per Kopling:CLD
Kampas Kopling:Kawahara
Per klep:Active (warna emas)
Karburator:PWK 28 (main jet 112 pilot 62)
Diameter inlet:25 mm
Diameter outlet:19 mm
Selongsong gas:CLD
Manifold :CLD
Busi:Denso
Kruk as:Ori
Pompa oli:Ori Supra 125
CDI:Rextor ProDrag
Rasio
Gigi 1:13-31
Gigi 2:18-28
Gigi 3:22-26
Gigi 4:23\23
Final Gir:14-45
Sok depan:Standart Honda (per Ohlins)
Sok belakang:Ohlins
Ban depan:FDR
Ban belakang:FDR
Pelek depan:Standart 1.40 x 17
Pelek belakang:Standart 1.60 x 17
Knalpot:CLD
RantaiSSS







Sumber : maniakmotor.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar