Emang kenapa kalau terbalik? Karena piston tidak bulat persis seperti yang sampeyan lihat kasat mata. “Diukur presisi titik tengah dari pin piston tidak tepat berada di tengah-tengah. Piston cerderung oval. Bila benar-benar bulat, dibolak balik juga nggak masalah. Satu lagi diameter atas dan bawah piston selalu berbeda,” buka Syarul Salam, ST salah satu pengajar yang ada di Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Panca Bhakti Banjarnegara, Jateng.
Itu terkait dengan offset engine atau bentuk silinder yang ada pada masing-masing sepeda motor. Konstruksi pada diameter silinder menunjukkan titik tengah dari piston dan titik tengah poros engkol tidak segaris. Ya beda inersia piston mesin tidur dengan mesin tegak. Itu bukti piston nggak bulat-bulat amat.
Akibat terbalik? Offset-nya tidak pas. Padaha itu dibikin untuk minimum gaya tekan ke samping sisi piston terhadap gesekan silinder. Jika pemasangan sampai terbalik maksudnya sisi piston seharusnya di sisi atas malah ke bawah, pengaruhnya pada kinerja mesin. Yang langsung terderngar suara mesin yang berubah kasar. Hal tersebut karena gaya gesek yang terjadi semakin besar.
Juga cepat aus saking banyak gesekan yang terjadi akibat bentuk piston dan silinder yang tidak simetris. “Untuk itu perlu diingat-ingat saat pemasangan jangan sampai terbalik, perhatikan tanda pada permukaan piston. Tanda yang ada pada piston bermacam-macam ada IN tapi ada juga EX, kita tinggal menyesuaikan tanda tersebut. Misalkan pada permukaan piston ada tertulis IN maka tanda tersebut kita posisikan pada katup IN pada kepala silinder.
Oke deh, semoga bermanfaat!
Sumber : maniakmotor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar